Kamis, 30 Desember 2010

analog ego

game boy dan rasional otak.
pacar saya bercerita prihal sengketa tanah yang di landa keluargnya, semalem ia bercerita dengan tegasnya, penuh semangat di hp, seseorang tetagga mematok di tanahnya tanah kedua orang tuanya maksudnya" pacar saya bilang kalo kejadianya sudah cukup berlarut-larut.

Dan ini adalah sebuah kemirisan yang benar-benar saya rasakan, penggusuran beberapa rumah yang di anggap liar karena tumbuh di lahan milik negara, milik negara ? saya harap meraka bagian dari negara bukan hanya pemilik kuasa yang jadi bagian dari negara.
sepertinya kita keilangan beberapa milik kita seketika kita keluar dari rahim utopis dan melihat dunia dan segala hal yang di titpkan tuhan untuk kita, menjadi hak, milik kita ketika kita lahir dan di janjikan tentang kehidupan di muka bumi ini. Sejak si adam makm buah pengetahuan.

kini tanah-tanah itu dan hak-hak itu sudah di patok, sudah di rampas oleh seseorang bernama kekuasaan.

kini hanya bisa melihat pria berwibawah penuh ketamakan dengan pangkat di pundak yang baik hati namun luluh lantak di hadapan kekuasaan, kini seperti melihat seorang malaikat tanpa sayap dan wewangian surga. kini ia bergati menjadi penghuni dosa. pengmuji ke laliman.
di mana kebaikan, di mana keadilan ?

negara ini milik saudgar, preman dan aparat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar