Rabu, 03 November 2010

Les amis

Di suatu siang yang panas dan terik saya duduk di kursi panjang di depan sebuah studio, dan si pria bertatto itu tak ada juga, ketika saya menghela nafas dari pelarian saya dari kerja. Siang itu trik benar-benar mengila kulit kepala terasa gatal, tenggorokan kering. Ku istirahatkan tubuhku di kursi panjang dan mengatur nafasku kembali, dan mulai ku tatap kembali jalan dan hilir mudik motor dan mobil yang tak hentinya-hentiya berlalu. Sepertinya ini akan semakin menggila jika car free day hanya sebuah lelucon belaka "menutup satu jalan namun tak menguranggi pertumbuhan jumlah mobil yang ada".

Pikiran-pikiran seperti car free day itu adalah lelucon itu hanya melintas seperti itu saja. Setelah hampir terlelap karena lamunan tadi aku sadar jika ada yang aneh detik itu, aku tak mendapati teman-temanku di sisiku dan dia yang terkasih. Detik-detik itu menjadi sangat kosong sekali rasanya, tak ada suara-suara sengak yang menyindir, tak ada senda gurau yang menghantam telinga tak ada tawa-tawa itu lagi. Kekeosongan itu seperti benar-benar menajdi tak bernyawa sama sekali, sudah bermenit-menit aku duduk dan tak seorang pun datang padaku duduk di sebelahku. Seperti hilang satu persatu entah ke mana. mungkin suatu hari nanti kita akan saling menghilang dan kehilangan, tersadar dan mengigatnya lalu menangi, tertawa, bangga mungkin.... Terkadang aneh juga namun itu akan terjadi di saatnya. Aku sangat butuh teman-temanku saat itu atau siapapun untuk bercerita.

Sudah kuhabiskan 4 batang rokok mentol dan bergegas aku kembali ketempat kejaku dan mematikan rokok di atas puntung-puntung yang lain setelah hisapan terakhirku. Harapana terbaikku saat itu adalah hujan yang lebat hingga memenuhi semua gorong-gorong kota dan genangan di lubang-lubang kota dan menggenangi dataran rendah penuh dengan air. Namun langit sangat cerah hari itu matahari pun bersinar menggila, bahkan langitpun menjadi cerah dan sangat-sangat cerah. Mustahil rupanya untuk hujan siang itu. Kunyalakan motorku dan kembali di jalanan berjibaku dan mendumel, berjibaku dengan emosi-emosi di ubun-ubun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar