Sabtu, 13 November 2010

orasi bukan oral

Malam itu aku bersama beberapa orang teman duduk berhimpit di kursi panjang sebuah warung kopi dan sebuah meja yang panjangnya sekitar 3 meter yang menyajikan sepiring telur rebus, peyek, kerupuk dan jeruk. Malam itu akhirnya keluar juga, setelah seharian penuh bergelut dengan bantal, mengistrahatan badan yang kurang nyaman karena cuaca yang cepat berubah-ubah. Pesanan datang dan mulailah menyantap kopi hitam yang panas itu perlahan.

Malam itu penuh canda, meskipun saya merasakan ada yang merasa asing dengan suasan malam itu. Awalnya kami hanya berempat namun kini sudah menjadi delapan orang. Seorang teman membawa sebuah cerita yang akhirnya kutau, setelah sekian lama. Tentang kebiasaan buruk yang kulakukan ketika dalam satu gig " berorasi " hehe... sebuah ada respon, belakangan lebih banyak yang mengunjingnya, wow saya jadi ingin tau apa aja, saya kira semua orang yang datag ke gig itu menutup telingan rapat-rapat, ternyata tidak.

Ternyata mereka tidak menyukai orasi bualan yang saya pikir tak begitu penting untuk mereka. Sebuah respon muncul dan terumbar tepat di belanga punggung saya, hingga seorang teman bercerita di depan mata teman-teman yang lain " wkwkwkwkwkwkwkwk (serentak semua telinga yang mendengar membuat mulut terbahak-bahak, entah menyindir atau benar-benar terbahak ? ) " respon yang bagus malam itu, ketika temanku itu bercerita tentang bagaimana laki-laki itu bercerita respon orasi yang saya muntahkan sewaktu gig. Dan ia menyinggung prihal ke- antian saya pada kapitalis namun masih memakai produk dari kapitalis, kenapa saya tak memakan makanan di Mc Donal yang lezat itu. Dan teman-teman saya juga sudah tau kenapa anti kapitalis ? kenapa masih memakai prodak kapitalis ? dan kenapa McD ?. Awalnya saya terkejut, pipi saya merah dong... apalagi setelah itu seorang teman menceletup " untung orasi bukan oral... hkhkhkhkhkk :D... semuanya puas malam itu apalagi saya ". Dan ternyata tak hanya itu saja, setelah celetupan tadi, teman baik itu berkata lagi tentang betapa banyaknya orang yang berbicara tepat di belakang saya sambil memegangi papan orasi " no coment " welllll.... sayang teman baik itu tak menceritakannya lebih detail, jika ia ceritakan maka akan jauh lebih penuh tawa malam itu , setidaknya mereka punya bahan untuk di tetawakan. Saya jadi penasaran dengan cerita-cerita itu, kelak pasti akan saya tanya ke teman baik saya itu hehehe, semoga ia mau menceritakanya sebab ia kalo sedang cerita lucu namun dalm sekali menusuknya LoL.

Ternyata banyak yang orang yang menyimpan sebuah respon ketika ia tau bagai mana cara mengobrol, memberikan tanggapan, bahkan berdikusi, berdebat atau memakai rok itu jauh lebih tepat ?. Dan hal yang paling inggin saya tau adalah pembicaraan apa saja yang belum saya tau, begitu menyenangkan mengetahuinya dam semoga teman yang baik tu mau memberitauku. Berhentilah berbicara di belakang " gosip brooo " ketika kita sudah saling mengerti bagaimana caranya menyampaikan ketidak senangan atau respon, karena kalian tentu tak suka memakai rok, kecuali kalin suka menghabiskan waktu di depan meja rias :p.


* kata rok (jenis pakaian wanita) di tujukan laki-laki atau sejenisnya :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar