Rabu, 23 Februari 2011

mengejar ujung pedati

ini adalah hari ke dua ketika setengah hari hidupku berada dalm bilikoperator, berjibaku dengan killobite, hantaman keras RTO dan kejenuhan. berkutat di kursi hitam dan monitor, bufer-bufer dan bufer. melobi seseorang di cart untuk cuap-cuap di pagi buta. hari ini hari kedua di awali dengan angin kencang, angin ini membut laju mesin kota melambat kandas di angka 20. di sebuah tenda berwarna biru terduduk seorang ibu dengan beberapa dos, berteduh menahan dingin, tempias hujan dan debu yang akan hinggap di pelipis mata.

kurasakan kini aku sendirian di sebuah situasi di man aku bergulat dengan sebuah angka-angka, huruf-huruf iangin cepat berada di ujung pedati hari ini. waktu bergulir cepat namun ini benar-benar terasa lama, selama penantian tentang guliran nasip di ranah asa. ini seperti mimpi buruk yang di ulang untuk kesekian kali. ada keburaman, ada ke raguan di hari ini adapakah saya benar-benar tersesat atau sedang meniti jalan baru ? serasa ada dalam komik yang tak kunjung usai di garap, melelahkan hari ini.

semakin meninggi matahari aku menemukan sunsetku terbangun dari tidurnya, setelah semalam ia tidur larut, kini orbitku berputar semua yang tadinya hampa berangsur dalam kesenangn, teman ngobrol ada satu persatu dan Trash Freak ada di ujung percakapan messenger, dan sunset sedang beranjak dari peraduannya menuju kamar mandi mencuci muka dan tertatik berjalan, tunggu ada dua kemungkinan ia akan mencuci muka atau akan pergi ke depan tipi menjamah remote ?, em sepertinya mencuci muka dan menjamah remot dan membalas pesan pendek yang ku kirim. semoga ia tak menemuak belek di ujung matanya.

susnet semalam tertidut jam 4 dini hari, sudah menjadi kebiasaanya beraktifitas di jam itu, ia belum juga beranjak dari peradunya ketika pesan pendekku kirim yang ke tiga kalinya, ia masihmalas rupanya untuk nberanjak.

sun sun sun... wake up!!!

-0-
ketika sunset bangun...

karena hapenya berdering, jarum jam tepat di angka 12:** lewat atau kurang, ngulet di ranjang untuk 5 menit, memeluk guling atau Lastri Pink, setelah itu bangaun dan berdiri sempoyongan, menuju hendel pintu, dengan mata masih kunang-kunang seperti mabuk semalam, kesandung karpet, menuju kamar mandi, cuci muk, gosok gigi, dan membuka kukas, menutupnya lagi dan menghampiri menyalakannya dan menraih remot tv, di saluran CN. dan membalas pesan pendek

iatu yang say baangkanketika sunset bangun pagi diranjang yang tidak ada saya di sana.

-0-

sunset bangun mendapati saya di sisinya.

dia tidak akam membiarkan dirinya terbangun begitu juga saya. akan dalam pelukan sampai tengah hari memaksa kami bergumam dengan dahaga... mung itu. will seee..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar