Kamis, 24 Februari 2011

meniti langkah jemari dan terprosok dalam lubang hitam

pagi itu hujan turun sangat deras, hingga membuat embun tebal di jendela kamarku. ku tatapi dunia di luar jendela, sungguh dingin di sekali di luar sana nampaknya. kulihat tak ada kehidupan di sana, sunyi hanya hujan menari-nari di plataran rumah dan jalan-jalan, memenuhi seluruh sudut kota.

hari ini semua orang hampir tidak beranjak dari ranjangnya masing, aku pun sangat tidak ingin meninggalkan selimut dan guling di pelukan, Toby pun tak keluar dari sarangnya du bawah serat-serat kayu bergerombol bersama Nilmar saling berpelukan mereka. apakah semua marmut sedang berkumpul sam seperti Toby dan Nilmar ?.

jendelaku jadi utih berkabut di selimuti embun, aku sengaja tak membersihkannya, k buat sebuh goresan di kaca dengan tanganku mebentuk sepasang mata, di san lah kulihat kondisi di luar rumah.

di luar sana ada seorang pria berjalan memegang sebatang rokok, dengan membawa sebuah bungkusan kecil, pria itu melangkah dengan pelan melwati genangan air. apakah yang di pikirkanya sehingga ia keluar di pagi yang dingin menusuk kulit. kapan kah semua orang akan benar-benar tak keluar rumah ketika hujan turus seperti saat ini ?.

ketika mesin-mesin mulai bergerak memutar silinder, begitu juga terjadi sebuah gemuruh akan geliat kehidupan yang di mulai dengan melanjutkan hidup dan mempertahankannya untuk bisa menjalani waktu di ranah hidup. ketika silinder0silinder itu bergerak seirama dengan kebutuhan hidup yang mendasari akan pentingnya sebuah produksi, penciptaan akan kebutuhan. mencinpatak alat kerja dan membuat obyeknya sebagai fungsi dari alat-alat yang di produksi untuk mencukupi kebutuan hidupnya. silinder-silinder pun menghasilkan limbah di udara, tanah, air ketika dalam proses produksi dan satat itu juga manusia menciptakan alat-alat produksi dalam jumlah yang besar hingga menciptakan tenaga kerja pula dalam jumlah yang besar pula. dan saat itu pula tak akan menikmati huj seperti saat ini, begitu dinginya hujan saat ini, dan betapa nikmatnya ketika berbagi kehangatan sangat nyaman ketika hujan. tetapi di sisi lain sebagian orang akan mengutuk tuhanya ketika hujan turun karena pekerjaanya akn terhambat.

apakah Toby merasakan itu ? apa karena ia berbeda spesies ia tak merasakannya tapi dia dan aku adalah satu rasa yaitu binatang. ketika Toby pup ia berhasil mengolah kuaci menjdi kebutuhanya dan embuangx sebagai limbah dan aku akan segera membersoihkannya. Toby marmut yang lucu berwarnah putih dengan bintik dan belang hitam dan coklat. ayahku membelinya di karnaval 3 bulan yang lalu.

tau kah kau Toby ?, ketika alat-alat produksi itau sangat banyak sam seperti kang kau hhuni saat ini, iniadalah salah satu dari yang namanya teknologi, karena aku tak ingin kau terijak makanya ayak membelikan kandang ini untukmu berterima kasih lah pada ayah. produksi barang-barang kebutuhan adalah basis dari kehidupan sosial karenanya terciptalah alat-atal produksi dan tenanga manusia "yang mamanfaatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman" yang terus manju dan berkembang hingga terciptalah tenaga masyarakat. inilah yang mendorong perkembangan masyarakat. apakah kau mendengarkanku Toby. kau tertidur lagi ya... baki kita lanjutkan lagi. aku masih akan memandangi hujan, sungguhindah sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar